WELCOME HOME

Let's share everything about you here.. be a friend.. then we can share a lot of things.. picture, music, document, knowledge about science, knowledge about Jesus, and every new things

Sabtu, 19 Februari 2011

Daud dan 5 batu



Daud melawan goliat, mungkin ketika mendengar kalimat ini, kita sudah mengerti 'jalan cerita' dari kejadian tersebut. Yang kita tahu, bahwa Daud menggunakan sebuah batu sungai licin kemudian mengumbannya ke dahi Goliat sampai batu itu tertanam di dahinya lalu jatuhlah Goliat dan Daud memenggal kepalanya.

Sesungguhnya, Daud mengambil lima batu sungai yang licin, lalu menyimpan empat batu lainnya untuk mengalahkan 'goliat-goliat' yang lain di tempat yang lain.

Tanpa kita sadari, kita pun adalah Daudnya Tuhan. Masing-masing kita punya Goliat dalam kehidupan kita. Entah itu, kuliah, pasangan hidup (pacar), usaha, teman, hobby, karakter kita dan bahkan bisa jadi keluarga sendiri. Makanya, Tuhan sediakan kita 5 batu, untuk kita berjaga-jaga atas hidup kita. Untuk kita pakai jika suatu saat nanti Goliat itu muncul secara tiba-tiba.


1st stone : DOA. DOA adalah Dialog Orang dengan Allah. Kita berdoa karena kita tahu bahwa kita terbatas. Kita berdoa karena kita mau hidup dan berjalan dalam kuasa. Doa bukanlah kewajiban, Doa juga bukanlah tuntutan. Doa adalah kebutuhan kita, Doa adalah pengendali kita. Jika tubuh Rohani kita tidak dapat makanan yang cukup, ketika musuh datang, maka kita terlalu lemah untuk melawan. Percayalah, saat kita tidak berdoa, maka ketika 'godaan' datang, tidak ada yang bisa menjamin bahwa kita tidak jatuh. BERDOALAH!!

2nd stone : FIRMAN. Pendengaran akan Firman akan menimbulkan Iman. Iman yang tumbuh semakin besar, akan jadi cadangan senjata disaat serangan kekuatiran dan ketakutan itu datang. Belajar untuk cintai Firman Tuhan. Belajar untuk menghargai Alkitab. Jangan jadikan Alkitab sebagai buku sakti yang hanya disimpan dilemari!!!

3rd stone : PERSEKUTUAN. Cintai dan hidupilah saat-saat private bersama Tuhan. Hubungan saat teduh dengan Tuhan. Janganlah kita menjadi orang yang haus akan pengajaran namun tidak mengenal kebenaran. Tuhan tidak melihat absensi kita dlm tiap pertemuan ibadah, namun Tuhan melihat perubahan hidup kita. Tetapi, bukan berarti pertemuan ibadah dapat disepelekan dan tdk penting. Hargailah waktu beribadahmu, sebab engkau tidak tahu, kapan terakhir kali engkau dapat beribadah.

4th stone : SAUDARA SEIMAN. Saudara seiman adalah batu yang efektif, yang dapat mengalahkan goliat kita dengan langsung. Saudara seimanmu, pemimpinmu, akan memberikanmu masukan, nasihat, pandangan, opsi-opsi dalam tiap pertempuranmu dengan Goliat. Oleh karena itu, kasihi dan hargailah saudara seiman serta pemimpinmu. Saudara seiman siap sedia memberimu kekuatan dan dorongan, sedangkan pemimpinmu adalah orang yang berjaga-jaga akan engkau. Kasihi dan Hargailah mereka!!

5th stone : PENYEMBAHAN. Penyembahan = memberi persembahan. Persembahan ini bukan berbicara dalam konteks uang atau material. Zaman dahulu, orang Israel memberi persembahan dalam bentuk lembu. Lembu itu harus disembelih, barulah lidah api Tuhan datang menghanguskannya. Lembu kita adalah pekerjaan kita, studi kita, rutinitas & kesibukan kita, hobbi kita, bahkan mungkin pasangan hidup dan keluarga kita. Sesibuk apapun kita dengan lembu kita, taruh dan singkirkan itu sejenak, sembelihlah lembu itu. Lalu carilah Tuhan. Biarkan Tuhan bekerja dan lembu itu akan jadi suatu persembahan yang harum dan berkenan dihadapanNya. Maka, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

So, ambil, simpan, pelihara dan persiapkanlah batumu, sehingga ketika Goliat itu datang dengan tiba-tiba, engkau punya senjata untuk mengalahkannya.

Be On Fire.. GOD BLESS US..

Selasa, 15 Februari 2011

L.O.V.E

Mengapa cinta selalu sulit untuk dimengerti?? Mengapa banyak orang yang baru menyadari cinta ketika ia pergi?? Mengapa orang baru akan memperjuangkan cinta ketika ia nyaris hilang??

Aku bukan orang yang mengerti banyak tentang cinta. Namun, aku percaya cinta yang abadi hanyalah cinta Allah kepada kita,manusia.

Yang ku tahu, Tuhan menyediakan pasangan hidup yang terbaik bagi setiap kita.

Yang ku tahu, sertakan Tuhan dan Roh Kudus dalam mencari pasangan hidup. Biarkan Ia menuntun kita pada pasangan sejati kita.

Yang ku tahu, Tuhan menginginkan kita hidup bahagia bersama dengan pasangan yang seimbang, pasangan yang sejalan, dan pasangan yang sevisi.

Yang ku tahu, Tuhan akan mendekatkan kita dengan pasangan hidup kita yang sejati, pertama-tama melalui suatu komunitas yang sehat dan menjadi saudara seiman kita terlebih dahulu.

Yang ku tahu, jika pria itu adalah pasangan yang disediakannya bagiku, Ia yang akan membangkitkan rasa cinta.

Yang ku tahu, seseorang yang mencintai pasangannya, akan menghormati dan menghargai pasangannya serta menjaganya sampai waktunya tiba.

Yang ku tahu, pasangan yang dari pada Tuhan mendorong kita untuk semakin dekat denganNya.

Yang ku tahu, cinta yang dibangkitkanNya, jika cinta itu membawa perubahan bukan kemunduran.

Yang ku tahu, aku tak perlu kuatir tentang cinta yang tak ku mengerti dan tentang pasangan yang tak ku tahu. Yang ku tahu, Dia sediakan seturut kasihNya bagiku..

Senin, 14 Februari 2011

Between Love and Friendship

Kadang, saat cinta hadir di antara persahabatan.. Kita menjadi bingung.. Apa yang harus kita lakukan.. Yang mana yang harus kita pilih.. Aku punya 3 hal yang sama, yang berakhir berbeda.

Pertama :
Dia adalah sahabatku selama 1 tahun. Hari-hari yang manis ku lalui bersamanya. Hari-hari penuh canda dan tawa banyak terukir dalam ingatanku. 1 tahun mungkin waktu yang singkat. Namun, sudah demikian banyak kenangan yang terukir. Caranya memperlakukanku, membuatku merasa berbeda. Caranya memperhatikanku, membuatku merasa istimewa. Hingga suatu hari, dunia mengganggap persahabatan ini salah karena memang aku sudah tidak murni menganggapnya sahabat. Ia sahabatku namun aku mencintainya. Logikaku menyadarkanku bahwa dia adalah milik orang lain namun hatiku bergejolak menolaknya. Hingga suatu hari aku tersadar, dan mengakhiri segalanya. Aku dan dia berakhir begitu saja. Tanpa kata, tanpa penjelasan dan tanpa teguran.

Kedua :
Dia adalah sahabatku selama 3 tahun. Dari awal hingga akhir bangku sekolah, kami selalu bersama. Satu demi satu rasa tumbuh dan akhirnya menjadi banyak. Rasa yang awalnya hanya sebatas sahabat, berkembang menjadi cinta. Tiga tahun bukan waktu yang singkat untuk membuktikan bahwa rasa itu ada dan tulus. Tiga tahun berlalu, persahabatan pun jadi cinta. Awal cinta yang terasa manis, perhatian yang dapat dicurahkan dan sentuhan lembut yang tersampaikan. Namun, ketika waktu berlalu, rasa itu kembali. Ia yang dulu sahabat, tanpa ku sadari, tetaplah seorang sahabat dalam hatiku. Waktu membuktikan dan membuka mataku juga matanya. Akhir dari cinta persahabatan ini adalah dia dan aku, terdiam pada detik kelulusan. Dan tak dapat menikmati perpisahan yang seharusnya indah dan hangat dengan sahabat.

Ketiga :
Dia adalah sahabatku selama 3 tahun 5 bulan. Dia tidak ganteng, juga tidak kaya, bahkan kami sangat berbeda. Secara suku, kultur dan budaya serta daerah. Persahabatan kami terjalin dengan baik, berjalan mulus dan tulus tanpa rasa cinta di dalamnya. Hingga suatu saat, cinta menggerogoti dia. Aku suka sikapnya, aku suka caranya memperlakukanku, aku suka caranya memerhatikanku, namun sayang dia adalah sahabatku. Dua pengalaman terdahulu membuat kakiku takut melangkah di jalan yang sama. Kami terdiam sesaat dan aku sadar, bagiku, ia tetaplah hanya sahabatku. Akhirnya, dia menghilang selama setahun untuk menghilangkan perasaannya. Namun, yang ku rasakan saat dengan sopan ia pergi, yaitu sesak di dada. Sesak karena kehilangan. aku tidak mencinta namun mengapa aku tak rela?

Tiga pengalaman, dengan akhir berbeda, membuatku memutuskan untuk tidak mencampurkan cinta dengan persahabatan. Entah ini benar atau salah, tapi satu hal yang pasti, aku menghargai persahabatan jauh diatas cinta.