WELCOME HOME

Let's share everything about you here.. be a friend.. then we can share a lot of things.. picture, music, document, knowledge about science, knowledge about Jesus, and every new things

Senin, 14 Februari 2011

Between Love and Friendship

Kadang, saat cinta hadir di antara persahabatan.. Kita menjadi bingung.. Apa yang harus kita lakukan.. Yang mana yang harus kita pilih.. Aku punya 3 hal yang sama, yang berakhir berbeda.

Pertama :
Dia adalah sahabatku selama 1 tahun. Hari-hari yang manis ku lalui bersamanya. Hari-hari penuh canda dan tawa banyak terukir dalam ingatanku. 1 tahun mungkin waktu yang singkat. Namun, sudah demikian banyak kenangan yang terukir. Caranya memperlakukanku, membuatku merasa berbeda. Caranya memperhatikanku, membuatku merasa istimewa. Hingga suatu hari, dunia mengganggap persahabatan ini salah karena memang aku sudah tidak murni menganggapnya sahabat. Ia sahabatku namun aku mencintainya. Logikaku menyadarkanku bahwa dia adalah milik orang lain namun hatiku bergejolak menolaknya. Hingga suatu hari aku tersadar, dan mengakhiri segalanya. Aku dan dia berakhir begitu saja. Tanpa kata, tanpa penjelasan dan tanpa teguran.

Kedua :
Dia adalah sahabatku selama 3 tahun. Dari awal hingga akhir bangku sekolah, kami selalu bersama. Satu demi satu rasa tumbuh dan akhirnya menjadi banyak. Rasa yang awalnya hanya sebatas sahabat, berkembang menjadi cinta. Tiga tahun bukan waktu yang singkat untuk membuktikan bahwa rasa itu ada dan tulus. Tiga tahun berlalu, persahabatan pun jadi cinta. Awal cinta yang terasa manis, perhatian yang dapat dicurahkan dan sentuhan lembut yang tersampaikan. Namun, ketika waktu berlalu, rasa itu kembali. Ia yang dulu sahabat, tanpa ku sadari, tetaplah seorang sahabat dalam hatiku. Waktu membuktikan dan membuka mataku juga matanya. Akhir dari cinta persahabatan ini adalah dia dan aku, terdiam pada detik kelulusan. Dan tak dapat menikmati perpisahan yang seharusnya indah dan hangat dengan sahabat.

Ketiga :
Dia adalah sahabatku selama 3 tahun 5 bulan. Dia tidak ganteng, juga tidak kaya, bahkan kami sangat berbeda. Secara suku, kultur dan budaya serta daerah. Persahabatan kami terjalin dengan baik, berjalan mulus dan tulus tanpa rasa cinta di dalamnya. Hingga suatu saat, cinta menggerogoti dia. Aku suka sikapnya, aku suka caranya memperlakukanku, aku suka caranya memerhatikanku, namun sayang dia adalah sahabatku. Dua pengalaman terdahulu membuat kakiku takut melangkah di jalan yang sama. Kami terdiam sesaat dan aku sadar, bagiku, ia tetaplah hanya sahabatku. Akhirnya, dia menghilang selama setahun untuk menghilangkan perasaannya. Namun, yang ku rasakan saat dengan sopan ia pergi, yaitu sesak di dada. Sesak karena kehilangan. aku tidak mencinta namun mengapa aku tak rela?

Tiga pengalaman, dengan akhir berbeda, membuatku memutuskan untuk tidak mencampurkan cinta dengan persahabatan. Entah ini benar atau salah, tapi satu hal yang pasti, aku menghargai persahabatan jauh diatas cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar